Kamis, 10 Januari 2019

Fenomena Married By Accident : Wajar Atau Memprihatinkan?

88 Production, Fenomena Married By Accident - Dalam kehidupan di sekitar kita semakin banyak terjadi fenomena pernikahan dini atau Married By Accident. Hal ini semakin bertambah buruk dengan semakin mudahnya kita menerima informasi yang berkaitan dengan seks dari perangkat smartphone. Sehingga sering terjadi seks bebas di kalangan remaja. 

Apakah fenomena ini dianggap wajar atau justru sangat memprihatinkan ?

Pada umumnya, remaja yang lebih banyak mengalami insiden MBA, dikarenakan pada usia remaja rasa keingintahuan dan potensi untuk "mencoba" lebih besar, sehingga membuat remaja rentan terjerumus pada kasus seks bebas yang mengakibatkan MBA, pernikahan dini, atau aborsi.

Fenomena Married By Accident : Wajar Atau Memprihatinkan?
Fenomena Married By Accident : Wajar Atau Memprihatinkan?
(HDDC Media)


Dan, pada dasarnya hamil sebelum menikah atau MBA adalah hal yang tabu, dan jelas bukanlah hal yang baik dan benar. Sebagai orangtua, seringkali membenarkan adanya pernikahan dini ini dengan alasan menyelamatkan nama baik keluarga dan diri sendiri. 

Menikah seolah menjadi solusi atau jalan keluar dari permasalahan ketika sang perempuan telah mengandung terlebih dahulu, dan sang lelaki bingung serta tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan diri mereka dari pelanggaran norma.

Dan, seolah dengan menikah maka urusan akan selesai. 

Padahal, seharusnya pernikahan adalah hal yang sakral, suci dan menjadi suatu yang istimewa dalam kehidupan seorang manusia. Sehingga sangat disayangkan apabila harapan untuk hidup bahagia bersama orang yang kita cintai lenyap begitu saja tergantikan dengan alasan untuk membela kekhilafan yang telah diperbuat ketika terjerumus pada insiden MBA atau hamil duluan.

Remaja Hamil Sebelum Menikah
Remaja Hamil Sebelum Menikah
(pacitanku.com)

Sehingga mencegah adalah satu-satunya hal yang paling baik dan bisa dilakukan sebelum hal yang buruk terjadi.

Dalam hal ini, peran orangtua sangatlah penting. Dengan menanamkan pendidikan agama dan moral sejak dini ditambah dengan pendidikan seks pada anak-anak maka akan menjadi upaya pencegahan terjadinya MBA.

Terkadang, kita sebagai orangtua merasa jika seks adalah hal yang tabu sehingga anak-anak mencari sendiri pengetahuan tentang seks diluar rumah, baik dari teman-teman, lingkungan pergaulan dan yang paling mudah adalah menggunakan media internet.

Jaman sudah berubah, saat ini penggunaan gadget dan pengetahuan serta kemampuan anak-anak dalam memanfaatkan handphone untuk mendapatkan berbagai informasi, semakin baik ditambah dengan rasa ingin tahunya yang sangat besar. Maka, informasi apapun termasuk tentang seks, dapat dengan mudah diperolehnya.

Jika sebagai orangtua tidak peduli dengan perubahan jaman ini, maka akan semakin bertambah jumlah remaja yang melakukan pernikahan dini.

Untuk itu, mari kita ikuti seminar dan workshop tentang “Saatnya berani bicara seks pada anak dan remaja” yang akan diselenggarakan pada tanggal 16 Februari 2019. Dengan pembicara dr. Ida Rochmawati Sp. Kj dan Imam Hidayat SH, MH.

Mari kita mencegah terjadinya MBA dengan memberikan pendidikan seks kepada anak-anak dan remaja. 

Related Posts

Fenomena Married By Accident : Wajar Atau Memprihatinkan?
4/ 5
Oleh